PekanbaruPolitik

Jelang Pemungutan Suara Elektabilitas Muflihun-Ade Melesat Tinggalkan Paslon Rival

admin
62
×

Jelang Pemungutan Suara Elektabilitas Muflihun-Ade Melesat Tinggalkan Paslon Rival

Sebarkan artikel ini

PEKANBARU KitaRiau.com – Pilkada serentak tinggal menghitung hari, lembaga survei Axispol Indonesia merilis hasil survei Pemilihan Walikota Pekanbaru 2024, Kamis (21/11).

Dari survei lembaga tersebut, Paslon Walikota-Wakil Walikota Pekanbaru nomor 1 Muflihun-Ade Hartati unggul elektabilitas 39,4 persen dari empat pasangan lainnya.

Penarikan sampel menggunakan metodologi Multistage Random Sampling. Melibatkan 600 responden dilakukan wawancara tatap muka (face to face) dengan margin of eror 4,38 persen.

Elektabilitas hasil survei dilakukan sejak 25 Oktober – 2 November 2024, Axispol merangkum, Muflihun-Ade Hartati menempati posisi teratas, disusul pasangan Agung Nugroho-Markarius Anwar 15,4 persen, Edy Natar-Destrayani Bibra 4,9 persen, Ida Yulita-Kharisman 1,7 persen dan 1,4 persen diraih pasangan Instiawati-Taufik.

“Muflihun-Ade melejit, unggul sejauh 24 persen dari paslon Agung Nugroho-Markarius Anwar dan tiga paslon lainnya menjelang pemilihan,” papar Syahdan Husein, Peneliti Axispol Indonesia.

Dijelaskan Syhdan, sosok Muflihun yang sempat 2 tahun sebagai Pj Walikota menjadi poin penting masyarakat atas kinerja pemimpin Pekanbaru terbaik setelah kepemimpinan Herman Abdullah (alm).

“Herman Abdullah merupakan pemimpin terbaik dalam sejarah kepemimpinan Walikota Pekanbaru dengan skor 43,2 persen, disusul Pj Walikota Muflihun 18,4 persen dan Walikota Firdaus 9 persen,” terangnya.

Terkait pengaruh politik uang, Direktur Axispol Indonesia Farhan Abdillah mengatakan, pengaruhnya cukup kecil dalam menentukan pilihan masyarakat.
Responden menyatakan 67,1 persen tidak setuju dan hanya 24,8 persen setuju pengaruh besar politik uang.

“13,6 persen dari responden yang menyatakan akan menerima uangnya tapi tidak memilih paslon yang memberi uang, 24,7 persen yang memilih tanpa diberikan imbalan berupa uang dan hanya 22,2 persen yang menerima uang dan memilih,” katanya.

Example 300250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *